Pages

Rabu, 31 Oktober 2012

Macam Dan Tipe Organisasi



MACAM DAN TIPE ORGANISASI

MACAM ORGANISASI
1.Organisasi Niaga
2.Organisasi Sosial
3.Organisasi Regional & International
Organisasi Niaga
Organisasi Niaga adalah organisasi yang tujuan utamanya mencari keuntungan
Macam-macam Organisasi Niaga
1.Perseroan Terbatas (PT)
2.Perseroan Komanditer (CV)
3.Firma (FA)
4.Koperasi
5.Join Ventura
6.Trus
7.Kontel
8.Holding Company
Organisasi Sosial (Orgs. Kemasyarakatan)
Organisasi Sosial adalah organisasi yang dibentuk oleh anggota masyarakat
Jalur pembentukan organisasi Kemasyarakatan :
a.Jalur Keagamaan
b.Jalur Profesi
c.Jalur Kepemudaan
d.Jalur Kemahasiswaan
e.Jalur Kepartaian & Kekaryaan
Organisasi Regional & International
Organisasi Regional
organisasi yang luas wilayahnya meliputi beberapa negara tertentu saja
Organisasi Internasional
Organisasi yang anggota-anggotanya meliputi negara di dunia
Rangkuman
• Sebenarnya ada berbagai macam organisasi, tergantung dari segi memandangnya.b macam organisasi dapat dilihat dari berbagai segi, yaitu dari jumlah puncak pimpinan, segi keresmian, segi tujuan, segi luas wilayah, segi sosial, dan segi bentuk.
• Macam-macam organisasi dari segi tujuanyang hendak dicapai dibedakan menjadi organisasi niaga / ekonomi dan organisasi sosial / organisasi kemasyarakatan.
Sedangkan organisasi regional & internasional adalah macam organisasi menurut luas wilayah.
ORGANISASI
• Tipe & Bentuk Organisasi
• Struktur atau Skema Organisasi
Tipe Organisasi
1. Piramida mendatar (flat)‏
ciri-ciri :
a. Jumlah satuan organisasi tidak banyak sehingga tingkat-tingkat hirarki kewenangan sedikit
b. Jumlah pekerja (bawahan) yang harus dikendalikan cukup banyak
c. Format jabatan untuk tingkat pimpinan sedikit karena jumlah pimpinan relatif kecil.
Tipe Organisasi
1. Piramida terbalik Organisasi piramida terbalik salah satu unit dari tipe piramida terbalik ialah jumlah jabatan pimpinan lebih besar daripada jumlah pekerja. Organisasi ini hanya cocok untuk organisasi -organisasi yang pengangkatan pegawainya berdasarkan atas jabatan fungsional seperti organisasi-organisasi/lembaga-lembaga penelitian, lembaga – lembaga pendidikan.
Tipe Organisasi
1. Tipe Kerucut
ciri-ciri organisasi dari tipe kerucut :
a. Jumlah satuan organisasi banyak sehingga tingkat-tingkat hirarki/kewenangan banyak.
b. Rentang kendali sempit.
c. Pelimpahan wewenang dan tanggungjawab dapat dilakukan sampai kepada pejabat/pimpinan yang bawah/rendah.
d. Jarak antara pimpinan tingkat atas dengan pimpinan tingkat bawah terlalu jauh.
e. Jumlah informasi jabatan cukup besar.
Bentuk Organisasi
• memandang organisasi dari segi tata hubungan, wewenang dan tanggung jawab yang ada oleh organisasi
Bentuk-bentuk organisasi :
1. Bentuk Organisasi Staff
2. Bentuk Organisasi Lini
3. Bentuk Organisasi Fungsional
4. Bentuk Organisasi Fungsional & Lini
5. Bentuk Organisasi Fungsional & Staff
6. Bentuk Organisasi Lini &Staff
Struktur atau Skema Organisasi
• Struktur / bagan organisasi memperlihatkan satuan-satuan organisasi, hubungan-hubungan & saluran wewenang & tanggung jawab yang ada dalam organisasi
Rangkuman
• Pengertian bentuk organisasi sering disamakan dengan tipe organisasi, padahal keduanya berbeda. Menurut tipenya organisasi dibedakan menjadi dua macam, yaitu organisasi dengan tipe piramid dan organisasi dengan tipe kerucut. Bentuk organisasi memandan dari segi tata hubungan , wewenang (authority) , dan tanggung jawab (Responsbility), yang ada dalam suatu organisasi.
KONFLIK ORGANISASI
• Pengertian Konflik
• Jenis-jenis Konflik
• Sumber-Sumber Konflik
• Strategi Penyelesaian Konflik
• Pengertian Motivasi
• Teori-Teori Motivasi
KONFLIK ORGANISASI
Sumber – sumber konflik organisasional sebagian besar merupakan hasil dinamika interaksi individual dan kelompok serta proses – prosespsikologis . Untuk menyelesaikan konflik yang terjadi pimpinan dapat melakukan tindakan alternatif seperti dibawah ini, tergantung pada situasi dan kondisi yang ada. Tindakan alternatif tersebut adalah menggunakan kekuasaan, konfrontasi, kompromi, menghaluskan situasi dan pengunduran diri.

sumber:
Drs. Ig. Wursanto
http://www.akademik.unsri.ac.id/download/journal/files/gdr/OUTLINE%20TOU%201%20terbaru%2010%20desember.ppt

Sabtu, 20 Oktober 2012



a.Teori Organisasi Klasik
Teori klasik (classical theory) kadang-kadang disebut juga teori tradisional, yang berisi konsep-konsep tentang organisasi mulai tahun seribu delapan ratusan (abad 19).
Dalam teori ini organisasi secara umum digambarkan oleh para teoritisi klasik sebagai sangat tersentralisasi dan tugas-tugasnya terspesialisasi, serta memberikan petunjuk mekanistik struktural yang kaku tidak mengandung kreativitas.
Teori klasik mendifiniskan organisasi sebagai struktur hubungan, kekuasaan-kekuasaan, tujuan-tijuan, peranan-peranan, kegiatan-kegiatan, komunikasi dan faktor-faktor lain yang terjadi bila oran-orang bekerja sama.
Teori klasik berkembang dalam tiga aliran yang dibangun atas dasar angapan-angapan yang sama dan mempunyai efek yang sama, yaitu : teori teori birokrasi, teori administrasi dan teori manajemen ilmiah.
Teori Birokrasi
Teori ini dikemukakan oleh Max Weber dalam bukunya ” The Protestant Ethic and Spirit of Capitalism”.
Kata Birokrasi awalnya berasal dari kata legal-rasional. Organisasi itu legal, karena wewenangnya berasal dari seperangkat aturan prosedur dan peranan yang dirumuskan secara jelas dan organisasi disebut rasional dalam hal penetapan tujuan dan perancangan organisasi untuk mencapai tujuan tersebut.
Karakteristik-karakteristik birokrasi menurut Weber adalah :
1. Pembagian kerja yang jelas
2. Hirarki wewenang yang dirumuskan secara baik
3. Program rasional dalam pencapaian tujuan organisasi
4. Sistem prosedur bagi penanganan situasi kerja
5. Sistem aturan yang mencakup hak-hak dan kewajiban-kewajiban posisi para pemegang jabatan
6. Hubungan antar pribadi yang bersifat impersonal
Teori Administasi
Teori ini sebagian besar dikembangkan atas dasar sumbangan Henri Fayol dan Lyndall Urwick dari Eropa serta Mooney dan Reiley dari Amerika.
Henri Fayol seorang industrialis dari Perancis, hidup pada tahun 1841-1925, Fayol mengemukakan dan membahas 14 kaidah manajemen yang menjadi dasar perkembangan teori administrasi yaitu :
1.  Pembagian kerja (division of work)
2.  Wewenang dan tanggung jawab (authorityand responsibility)
3.  Disiplin (discipline)
4.  Kesatuan perintah (uity of command)
5.  Kesatuan pengarahan (unity of direction)
6.  Mendahulukan kepentingan umum dari pada kepentingan pribadi (subordination of individual interestto general interests)
7.  Balas jasa (remuneration  of personnel)
8.  Sentralisasi (centralization)
9.  Rantai skalar (scalar chain)
10. Aturan (order)
11. Keadilan (equity)
12. Kelanggengan personalia (stability of tenure of personnel)
13. Inisiatif (initiative)
14. Semangat korps (esprit de corps)
Henri Fayol juga memerinci fungs-fungsi kegiatan administrasi menjadi elemen-elemen manajemen, yang dikenal sebagai Fayol’s Functionalism atau teori fungsioanlisme Fayol, yaitu : perencanaan, pengorganisasian, pemberian perintah, pengkoordinasian dan pengawasan.
James D. Mooney dan Allen Reilly pada tahun 1931 menulis dan menerbitkan buku mereka, “Onward Industry”. Mereka menyebut koordinasi sebagai factor terpenting dalam perencanaan organisasi dan menekankan 3 prinsip organisasi yaitu :
-    Prinsip koordinasi
-    Prinsip skalar
-    Prinsip fungsioanl
Manajamen Ilmiah
Manajemen Ilmiah (scientific management) dikembangkan mulai tahun 1900 oleh Frederick Winslow Taylor. Teori manajemen ilmiah masih banyak dijumpai dalam praktek-praktek manajemen modern. Ada 2 pendapat tentang manajemen ilmiah, pendapat pertama mengatakan manajemen ilmiah merupakan penerapan metode ilmiah pada studi, analisa dan pemecahan masalah-masalah organisasi. Pendapat kedua mengatakan manajemen ilmiah adalah seperangkat mekanisme atau teknik “abag of tricks” untuk meningkatkan efisiensi kerja organisasi.
Taylor dalam teorinya mengemukakan 4 kaidah dasar manajemen yang harus dilaksanakan dalam organisasi perusahaan, yaitu :
1. Menggantikan metoda-metoda kerja dalam praktek dengan berbagai metoda yang dikembangkan atas dasar ilmu pengetahuan tentang kerja yang ilmiah dan benar.
2. Mengadakan seleksi, latihan-latihan dan pengembangan para karyawan secara ilmiah.
3. Pengembangan ilmu tentang kerja seta seleksi, latihan dan pengembangan secara ilmiah harus diintegrasikan.
4. Untuk mencapai manfaat manajemen ilmiah, perlu dikembangkan semangat dan mental para karyawan.
Pengembangan manajemen ilmiah tersebut terutama tampak pada perkembangan teknik-teknik riset operasi, simulasi, otomatisasi dan lain-lain dalam pemecahan masalah manajemen dan organisasi.
Teknik organisasi klasik sepenuhnya hanya menguraikan anatomi organisasai formal. Pengertian organisasi itu legal, karena wewenangnya berasal dari seperangkat aturan prosedur dan peranan yang dirumuskna sevara jelas, dan organisasi disebut rasional dalam hal penetapan tujuan dan perancangan organisasi untuk mencapai tujuan tersebut. Di dalam organisasi formal ada 4 unsur pokok yang selalu muncul yaitu :
a.Sistem kegiatan yang terkoordinasi
b.Kelompok orang
c.Kerjasama
d.Kekuasaan dan kepemimpinan
Dari keempat unsure tersebut dapat digabung dan menjadi definisi organisasi formal yaitu “ suatu kegiatan yang terkoordinasi dari sekelompok orang yang bekerja bersama untuk mencapai tujuan di bawah kekuasaan dan kepemimpinan.
Menurutpara pengikut aliran teoriorganisasi klasik, adanya suatu organisasi formal sangat bergantung pada 4 kondisi pokok yaitu :
a.Kekuasaan
b.Saling melayani
c.Doktrin (rumusan tujuan organisasi)
d.Disiplin (perilaku yang ditentukan oleh perintah)

NAMA  : PANDU KAWULA
KELAS  : 2KA04
NPM    : 15111493