Pages

Sabtu, 05 Oktober 2013

[Review] IRON MAN 3



Tidak jarang para penonton, terutama orang-orang Indonesia menjadi sangat kecanduan dengan film-film garapan studio entertainment Hollywood Amerika Serikat. Saya akan memberikan sedikit komentar yang terlihat dari sisi hubungan antara manusia dan komputer untuk film garapan direktor Shane Black yang dapat memukau penontonnya ini.

Memang semua film-film bergenre technology pasti menampilkan sesuatu yang belum ada di jamannya. Contoh saja yang sangat mudah diketahui ialah JARVIS, komputer super canggih pengontrol robot Iron Man sekaligus assisten digital The Mechanic (Tony Stark). Saya kurang tahu apa kepanjangan dari JARVIS ini. Ada yang mengatakan Just A Rather Very Intelligent System dan ada pula yang mengatakan Just Another Really Very Intelligent System. Menurut saya kepanjangan JARVIS itu lebih tepat pada Just A Rather Very Intelligent System. Intinya, menurut saya JARVIS merupakan teknologi masa depan. Kecepatan, keefisienan, ketepatan pada JARVIS tersebut tetap saja dibuat oleh seorang manusia. Kecerdasan Tony Stark lah yang mengobsesi untuk perkembangan teknologi. Pada tubuh Tony Stark pun terdapat teknologi yang disuntikkan pada lengannya sehingga ad dapat mengendalikan baju besinya dengan mudah. Bahkan dengan jarak yang sangat jauh sekali pun dan baju besinya terpasang satu persatu. Ia menggunakan Robot layaknya menggunakan tubuhnya sendiri. Bebas. Sesuka hati. Dan buatannya pun itu bergerak sesuai apapun semua yang diucapnya.Lebih tepatnya Tony disebut Manusia Robot bukan Manusia Setrikaan..
Selanjutnya teknologi Hologram. Teknologi tersebut memang telah dikembangkan saat ini, namun belum menemukan titik realita yang benar-benar terjamah secara penuh
.
Semua high tech dalam Iron Man 3 adalah obsesi sang Direktor film untuk menggugah para penonton bahwa teknologi yang ditampilkan dalam film ini bukanlah angan-angan belaka. Kita lihat saja beberapa tahun lagi apakah teknologi ini akan tampil nyata di hadapan kita?
Wait for long long time, Maybe? Siapakah nanti manusia yang mampu menciptakannya?

Yang ingin saya sampaikan hanyalah, sampai kapankah kita menunggu untuk menggunakan sistem interaksi manusia dan komputer pada level seperti ini??






Pandu Kawula
15111493
3KA04

0 komentar:

Posting Komentar