Pages

Sabtu, 09 November 2013

Penilaian kinerja Jokowi & Ahok selama 1 tahun

      

      Banyak pihak menaruh harapan Jakarta bisa sukses dipimpin keduanya, sebagaimana slogan dalam kampanyenya kala itu, Jakarta Baru. Namun, tidak sedikit juga yang meragukan keduanya bisa sukses memimpin di tengah kerasnya ibu kota.
Namun, semua keraguan itu perlahan mulai dijawab Jokowi-Basuki (Ahok). Sejumlah persoalan yang sebelumnya mustahil bisa dilakukan Pemprov DKI Jakarta, ternyata sukses di tangan Jokowi-Basuki.

      Lihat saja mulai dari Waduk Pluit. Kondisi waduk tersebut yang sebelumnya bisa saya katakan "PARAH" sekarang berhasil disulap oleh beliau berdua. Bahkan dengar-dengar menjadi sarana wisata. Walaupun saya belum kesana lagi :D
Lanjut ke Blok G Tanah Abang. Tempat yang pernah saya kunjungi itu sangat tidak terurus. Bau, kotor, sepi pengunjung. Sekarang berputar 180' setelah Bapak Jokowi-Basuki datang.

Penataan PKL (Pedagang Kali Lima) juga berhasil. Penertiban parkir liar pun berani dilakukan oleh mereka. 

      Kasus yang masih jadi perbincangan itu adalah kemacetan ibu kota. Apakah mereka bisa mengatasinya?
Bukan hanya harapan mereka saja kemacetan di ibu kota dapat dinormalkan, tetapi hampir seluruh warga Indonesia bukan hanya warga Jakarta. Ibu kota isinya bukan hanya warga sekitar, banyak perantau. Bahkan wisatawan asing. Warga tersebut yang merasakan kemacetan di ibu kota pasti merasa hal ini ingin segera diakhiri. Pastinya bpaak gubernur dan wakil gubernur sudah memikirkan solusi untuk mengatasi hal tersebut.
Contoh saja yang menjadi harapan yaitu proyek MRT. Proyek ini diharapkan dapat mengurangi kemacetan lalu lintas darat di ibu kota.

Mereka pemimpin yang konsisten. Prinsipnya sulit untuk dipantang. Akan tetapi, ini semua bukan karena hasil kerja mereka berdua saja. Ini harus diimbangi dengan partisipasi dan peranan warga khususnya warga ibu kota untuk membantu mengatasi hal-hal tersebut.

0 komentar:

Posting Komentar